Sabtu, 11 Agustus 2012
SEJARAH MUNCULNYA VATTAKA PARITTA
Dengan sayap yang tak dapat terbang ..."Kisah ini diceritakan oleh Sang Guru ketika sedang melakukan pindapatta melalui Magadha, tentang padamnya api hutan. Suatu saat Sang Guru, ketika melakukan pindapatta melalui Magadha, pergi melakukan perjalanan paginya menerima dana melalui suatu desa kecil di negeri itu; saat ia kembali, setelah bersantap, ia pergi keluar lagi diikuti oleh para bhikkhu.
KHANDHA PARITTA
KHANDHA PARITTA
(PARITTA PERLINDUNGAN DARI ULAR)
Pada suatu ketika Sang Buddha bersemayam di Jetavana, arama milik hartawan Anathapindika, di kota Savatthi. Pada saat itu ada seorang bhikkhu yang digigit ular sampai menyebabkan kematian bhikkhu itu. Para bhikkhu menghadap Sang Buddha dan melaporkan kejadian itu, Sang Buddha menyatakan bahwa ini tidak akan terjadi jika bhikkhu tersebut memancarkan cinta kasihnya kepada empat suku ular. Dan para bhikkhu disarankan untuk melindungi diri dari ular dengan cara memancarkan cinta kasihnya melalui pembacaan
Khandha Paritta yang kemudian dibacakan oleh Sang Buddha:
Khandha Paritta yang kemudian dibacakan oleh Sang Buddha:
Virûpakkhehi me mettaæ Mettaæ erâpathehi me
Chabyâputtehi me mettaæ Mettaæ kaóhâgotamakehi ca.
Apâdakehi me mettaæ Mettaæ dipâdakehi me
Catuppadehi me mettaæ Mettaæ bahuppadehi me.
Mâ maæ apâdako hiæsi Mâ maæ hiæsi dipâdako
Mâ maæ catuppado hiæsi Mâ maæ hiæsi bahuppado.
Sabbe sattâ sabbe pâóâ Sabbe bhûtâ ca kevalâ
Sabbe bhadrâni passantu Mâ kiñci pâpamâgamâ.
Minggu, 05 Agustus 2012
Sabtu, 28 Juli 2012
Selasa, 03 Juli 2012
Rabu, 09 Mei 2012
AGAMA BUDDHA DI SRILANKA
AGAMA BUDDHA DI SRILANKA
By Hendra
Diawali pada akhir abad 18 dan sampai
sekarang ini para sarjana melakukan studi mengenai raja Asoka dan melakukan
penelitian yang bertujuan untuk membaca dan membuat inter prestasi yang pertama
kali pada tahun 1837 prince menerbitkan buku yang berisi salah satu prasasti
pilar delhi tapra.
Prasasti
dari Kandahar yang memilki dua versi bahasa yaitu bahasa Yunani dan
bahasa Aramik yang memberikan gambaran pada kita bahwa kekuasaan Asoka
mencapai wilayah barat .Ada dua kegiatan
yang di lakukan Asoka yaitu kegiatan dalam bidang agama yang menyangkut
kegiatan sosial dan kegiatan mengendalikan kerajaan yang luas dengan sistem “
isentralisasi “ pada wilayah yang di pimpin oleh seorang Kumara ( Arya putra )
SARANA PÛJÂ
SARANA PÛJÂ
By Anton Sujarwoko & Hendra Dharmasusila
By Anton Sujarwoko & Hendra Dharmasusila
v Sarana Fisik Pelaksanaan Pûjâ
1. Paritta Paritta pada pokoknya berarti
perlindungan, perlindungan ini didapat dengan cara membaca atau mendengarkan
paritta sutta (khotbah-khotbah Sang Buddha). Pembacaan paritta menimbulkan
ketenangan batin bagi mereka yang mendengarkan dan yang telah mempunyai
keyakinan akan kebenaran kata-kata Sang Buddha. Ketenangan itu membuat batin
menjadi bahagia sehingga mampu mengatasi keresahan. Umat Buddha meyakini bahwa
paritta merupakan kekuatan yang dahsyat dan selalu dapat dimanfaatkan. Meskipun
demikian, paritta tidak selalu mampu menghasilkan perlindungan serta berkah
sesuai yang dikehendaki. Pembacaan paritta tidak berhasil karena ada 3 sebab,
yaitu halangan kamma (ada kamma-kamma tertentu yang tidak dapat
dihalangi dengan kekuatan apapun), halangan kekotoran batin (batin orang yang
dibacakan paritta atau batin orang yang membaca paritta diliputi oleh
keragu-raguan, nafsu, dan lain-lain), dan kurang keyakinan kepada kemanjuran
paritta itu.
ANIMISME
ANIMISME
By Hendra
A.I. Pengertian Animisme
Animisme
berasal dari kata anima, dari bahasa latin animus dan bahasa
yunani anepos, dalam bahasa sansekerta disibut prana, dalam bahas
ibrani ruah. Arti kesemua itu adalah napas atau jiwa adalah
ajaran/doktrin tentang realitas jiwa.dari pandangan sejarah agama, istilah
tersebut digunakan dan diterapkan dalam suatu pengertian yang lebih luas untuk
menunjukkan kepercayaan terhadap adanya makhluk-makhluk spiritual yang erat
sekali hubungannya dengan tubuh atau jazad (Derajad, 1996). Animisme adalah
kepercayaan pada roh yang mendiami semua benda seperti
Selasa, 01 Mei 2012
ACARA LOMBA MENJELANG WAISAK 2556, BE 2012 GMBA
![]() |
![]() ![]() |
![]() |
1. lomba makan kerupuk
2. masukkan paku/pensil di dalam botol
3. membaca palivacana dengan baik dan benar
4. membaca syair dhammapada
5. cerdas cermat
6. panjat pinang, dsb...
Hal ini dilakukan setiap hari menjelang waisak, dan merupakan bagian dari kegiatan runitas pemuda/pemudi GMBA, Buani.



Minggu, 29 April 2012
Petikan Vinaya, Sutta, dan Abhidhamma
07.31
No comments
![]() |
“Siapa saja, entah dia
itu seorang bhikkhu, bhikkhuni, upasaka, upasika yang berpegang pada dhamma,
hidup sesuai dengan dhamma, berkelakuan baik sesuai dengan baik, mereka itulah
sesungguhnya menghargai, menjunjung, memuliakan, berbakti kepada tathagata dengan
penghormatan yang paling tinggi”.
__Mahaparinibbana
Sutta, Digha Nikaya II. 138__
“Penghormatan yang
paling dalam kepada guru junjungan, dhamma, dan sangha, dengan disertai
kesungguhan dan cinta kasih. Seorang siswa seperti ini tidak akan gagal: ia dekat
dengan nibbana”
__Anguttara Nikaya__
“Ananda, hal yang sama
dilakukan terhadap jenazah tathagata seperti perlakukan terhadap jenazah
seorang raja dunia. Siapapun pada kemudian hari yang membawa bunga, dupa, atau
kayu cendana atau melakukan puja dan pikirannya menjadi tenang di sana, maka
orang itu akan memperoleh manfaat dan kebahagiaan untuk waktu yang lama”.
__Mahaparinibbana
Sutta, Digha Nikaya II, 142__
Buddha menguraikan lima
jenis penghidupan yang tidak disarankan, yaitu:
1.
Memperdagangkan
senjata
2.
Memperdagangkan
makhluk hidup
3.
Memperdagangkan
daging
4.
Memperdagangkan
yang dapat mengurangi kesadaran
5.
Memperdagangkan
racun
__Anguttara
Nikaya III, 207__
Beberapa cara
yang tidak jujur untuk memperoleh kekayaan yang termasuk dalam penghidupan yang
salah.
1.
Melakukan
muslihat, menipu
2.
Menjilat,
membual
3.
Memeras, memalak
4.
Mengelapkan,
memalsukan
5.
Mengambil
keuntungan berlebihan/riba
__Majjhima Nikaya III. 75__
“Dalam memiliki tiga hal, seseorang
penguasa dalam waktu yang singkat meraih kesuksesan dan meningkatkan
pendapatannya. Apakah ketiga hal itu? Dalam hal ini, ia memiliki penglihatan
yang tajam (cerdik), memiliki kecakapan, dan dapat dipercaya”.
__Anguttara Nikaya I, 116__
Sahabat palsu (akalyanamitta)
Kawan,
Yang hanya mencari sesuatu yang diambil,
Yang ucapannya berlainan dengan
perbuatan,
Yang pandai menjelit, yang membuat
engkau senang,
Yang boros mencari kesenangan di jalan
yang sesat,
Keempat itulah musuhmu, sahabat palsumu.
__Sigalovada sutta, Digha Nikaya
III,186__
Sahabat sejati (kalyanamitta)
Kawan,
Yang suka menolongmu,
Yang dekat dikala senang dan susah,
Yang suka member nasehat baik,
Yang selalu memperhatikanmu,
Keempat itulah kaawammu, sahabat
sejatimu.
__sigalovada sutta, Digha Nikaya III,
188__
Minggu, 22 April 2012
Subhâsitâ Ca Yâ Vâcâ
Etammaõgalamuttamaṁ
(Bertutur Kata Dengan Baik
Adalah Berkah Utama)
__Maõgala Sutta__
By Hendra DS
Salah satu
bentuk penghormatan dalam agama Buddha adalah dengan memuji kebaikan orang
lain. Buddha pernah bersabda dalam maõgala sutta “Bertutur kata dengan baik adalah
berkah utama”. Salah satu bentuk pujian sang Buddha yang diberikan oleh brahmana
Janossoni adalah dengan memuji sang tathagata dengan sebuah kalimat “Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma
Sambuddhassa”. Berikut cerita asal-usul pujian tersebut:

















































