Sabtu, 11 Agustus 2012
SEJARAH MUNCULNYA VATTAKA PARITTA
Dengan sayap yang tak dapat terbang ..."Kisah ini diceritakan oleh Sang Guru ketika sedang melakukan pindapatta melalui Magadha, tentang padamnya api hutan. Suatu saat Sang Guru, ketika melakukan pindapatta melalui Magadha, pergi melakukan perjalanan paginya menerima dana melalui suatu desa kecil di negeri itu; saat ia kembali, setelah bersantap, ia pergi keluar lagi diikuti oleh para bhikkhu.
KHANDHA PARITTA
KHANDHA PARITTA
(PARITTA PERLINDUNGAN DARI ULAR)
Pada suatu ketika Sang Buddha bersemayam di Jetavana, arama milik hartawan Anathapindika, di kota Savatthi. Pada saat itu ada seorang bhikkhu yang digigit ular sampai menyebabkan kematian bhikkhu itu. Para bhikkhu menghadap Sang Buddha dan melaporkan kejadian itu, Sang Buddha menyatakan bahwa ini tidak akan terjadi jika bhikkhu tersebut memancarkan cinta kasihnya kepada empat suku ular. Dan para bhikkhu disarankan untuk melindungi diri dari ular dengan cara memancarkan cinta kasihnya melalui pembacaan
Khandha Paritta yang kemudian dibacakan oleh Sang Buddha:
Khandha Paritta yang kemudian dibacakan oleh Sang Buddha:
Virûpakkhehi me mettaæ Mettaæ erâpathehi me
Chabyâputtehi me mettaæ Mettaæ kaóhâgotamakehi ca.
Apâdakehi me mettaæ Mettaæ dipâdakehi me
Catuppadehi me mettaæ Mettaæ bahuppadehi me.
Mâ maæ apâdako hiæsi Mâ maæ hiæsi dipâdako
Mâ maæ catuppado hiæsi Mâ maæ hiæsi bahuppado.
Sabbe sattâ sabbe pâóâ Sabbe bhûtâ ca kevalâ
Sabbe bhadrâni passantu Mâ kiñci pâpamâgamâ.













