Jumat, 08 November 2013
LANGKAH MENUJU KEBAHAGIAAN DUNIAWI
Oleh: Samanera Widya Dharmma Palla
NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO
SAMMASAMBUDDHASSA
Dananca
dhammacariya ca
Natakanca
sangaho
Anavajjani
kammani
Etammangalamuttamam
Berdana melakukan kebajikan,
Menyokong sanak saudara,
Dan tidak melakukan perkerjaan
tercela,
Itulah berkah utama.
Kamis, 23 Mei 2013
PENGAMBILAN AIR PARITTA DI PAWANG BUANI
Pengambilan air paritta dalam rangka menyongsong Waisak 2557 TB/2013 di Pawang Buani bersama dengan para pandita serta para umat Buddha di Lombok. Tepat pada tanggal 23 Mei 2013 dan hadir juga Bhikkhu Atthakaro Thera, Bhikkhu Saccadhammo, dan Bhikkhu Silagutto.
Rabu, 22 Mei 2013
BAGAIMANA MANUSIA YANG TUMPUL DAN BODOH
Di sini seorang yang tidak mengetahui mana yang baik dan buruk, tidak mengetahui sifat-sifat yang tidak tercela dan tercela, tidak mengetahui sifat yang hina atau tercela, mana yang sifatnya terang atau gelap. demikianlah manusia sebagai orang yang berhati tumpul. Pada umumnya, manusia yang mempunyai hati yang gelap akan bersekutu dengan perbuatan akusala-citta (perbuatan yang buruk).
sifat dasar manusia ada yang baik dan ada yang buruk. Kecondongan manusia yang diliputi kebodohan batin, akan terus melakukan hal-hal yang negatif. Bentuk kebodohan yang muncul didalam diri setiap individu seperti Kemalasan, ketakutan, kekwatiran, kecemasan, mudah terseret arus emosi, sedih dsb.
sifat dasar manusia ada yang baik dan ada yang buruk. Kecondongan manusia yang diliputi kebodohan batin, akan terus melakukan hal-hal yang negatif. Bentuk kebodohan yang muncul didalam diri setiap individu seperti Kemalasan, ketakutan, kekwatiran, kecemasan, mudah terseret arus emosi, sedih dsb.
KATA INSPIRATAIF BUDDHA GOTAMA-PEKIK KEMENANGAN
“Anekajati samsaram
Sandhavissam anibbissam
Gahakarakam gavesanto
Dukkha jati punappunam
Gahakaraka! Dittho’si
Punageham na kahasi
Sabba to phasuka bhagga
Gahakutam vismakhitam
Vismakharagatam cittam
Tanhanam khayamajjhaga.”
32 tanda (Mahapurissa)
1. Telapak kaki rata (suppatitthita-pado).
2. Pada telapak kakinya terdapat cakra dengan seribu ruji, lingkaran dan pusat dalam bentuk sempurna.
3. Tumit yang bagus (ayatapanhi).
4. Jari-jari panjang (digha-anguli).
5. Tangan dan kaki yang lembut serta halus (mudutaluna).
6. Tangan dan kaki bagaikan jala (jala-hattha-pado).
7. Pergelangan kaki yang agak tinggi (ussankha-pado).
8. Kaki yang bagaikan kaki kijang (enijanghi).
9. Kedua tangan dapat menyentuh atau menggosok kedua lutut tanpa membungkukkan badan.
10. Kemaluan terbungkus selaput (kosohitavattha-guyho).
2. Pada telapak kakinya terdapat cakra dengan seribu ruji, lingkaran dan pusat dalam bentuk sempurna.
3. Tumit yang bagus (ayatapanhi).
4. Jari-jari panjang (digha-anguli).
5. Tangan dan kaki yang lembut serta halus (mudutaluna).
6. Tangan dan kaki bagaikan jala (jala-hattha-pado).
7. Pergelangan kaki yang agak tinggi (ussankha-pado).
8. Kaki yang bagaikan kaki kijang (enijanghi).
9. Kedua tangan dapat menyentuh atau menggosok kedua lutut tanpa membungkukkan badan.
10. Kemaluan terbungkus selaput (kosohitavattha-guyho).
PESAN WAISAK 2557/2013 Sangha Theravada Indonesia
SANGHA THERAVADA INDONESIA
Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya,
Jl. Agung Permai XV/12, Jakarta 14350.
Telp (021) 64716739. Faks (021) 6450206.
Vihara Mendut,
Kotakpos 111, Kota Mungkid 56501, Magelang.
Telp / Faks (0293) 788564.
PESAN WAISAK 2557
Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammàsambuddhassa
Nidhinam va pavattaram, Yam passe vajjadassinam
Niggayhavadim medhavim, Tadisam panditam bhaje
Tadisam bhajamanassa, Seyyo hoti na papiyo
(Dhammapada 76)
Niggayhavadim medhavim, Tadisam panditam bhaje
Tadisam bhajamanassa, Seyyo hoti na papiyo
(Dhammapada 76)
Hari Trisuci Waisak mengingatkan tiga peristiwa suci yang terjadi dalam kehidupan Guru Agung Buddha Gotama, yaitu kelahiran, pencapaian pencerahan sempurna, dan kemangkatan beliau. Tiga peristiwa suci itu terjadi pada hari purnama sidi, bulan Waisak atau bulan Mei, dengan tahun berturut-turut 623 SM, 588 SM, dan 543 SM. Guru Agung Buddha lahir sebagai putra mahkota kerajaan Kapilavatthu, di India Utara, mencapai Pencerahan Sempurna di Bodhgaya, dan mangkat Pari-nibbana di Kusinara, India. Marilah umat Buddha sekalian melakukan pujabakti, bersamadi, serta menghayati Dhamma ajaran Buddha untuk mengagungkan Trisuci Waisak yang mulia ini.
Siswa Guru Agung Buddha yaitu Arahat Sariputta telah menjadi teladan tatalaku bagi seorang bhikkhu yang bernama Radha. Keteladanan Yang Ariya Sariputta mendapatkan pujian dari Guru Agung Buddha, dengan ungkapan: seseorang hendaknya dianggap seperti penunjuk harta karun, bila ia menunjukkan sesuatu yang harus dihindari serta memberikan dorongan terhadap sesuatu yang harus dilakukan, begitulah seorang bijaksana yang patut diteladani, sungguh baik dan tidak tercela meneladani orang bijaksana seperti itu. (Dhammapada 76)
Senin, 20 Mei 2013
BAKSOS DALAM RANGKA MENYONGSONG WAISAK 2557 TB/2013, A2 GMBA
Minggu, 19 Mei 2013
PANDANGAN TENTANG TUMIMBAL LAHIR
1. Masa sebelum kelahiran seorang maha bodhisattva pangeran Sidharta.
Keadaan negara-negara di India, sangat kacau, para pengikut golongan Brahmana melakukan bermacam pengorbanan, hewan-hewan disembelih untuk dikorbankan kepada para dewa bahkan kadangkala melampaui batas anak manusiapun ikut menjadi korban untuk dipersembahkan kepada para dewa, lambat laun rakyat sadar perbuatan tersebut tidak membawa hasil baik berkah maupun kemajuan dari pengorbanan-pengorbanan tersebut. Kemudian tampilah para pelopor yang membentuk sistim kepercayaan lain dalam pandangan hidup dan peradaban, sehingga pada zaman tersebut muncul 2 aliran yang sangat ekstrim :
- Aliran kebendaan, bersifat materialistis golongan Carvaka tidak percaya adanya kehidupan setelah mati, kelahiran hanya 1 kali saja karenanya nilasi kebendaan diatas segalanya menebarkan nafsu angkara murka, berbuat jahat sesuka hatinya, melakukan perbuatan bajik tidak ada gunanya, akibatnya rakyat menderita dan negara tidak aman.
- Aliran kebatinan golongan Tirthya/ petapa penyiksa diri. Percaya buah batin yang kekal melalui penitisan kembali, karena terhalang oleh badan jasmani, indria karena semua indria dan perasaan harus dimatikan, prakteknya mereka melakukan penyiksaan diri, mengenak pakaian yang kotor,
Sabtu, 18 Mei 2013
PERENUNGAN WAISAK 2557 TB/2013
Tidak terasa sudah 2557 peringatan hari Waisak,
kini tiba saatnya kita mengenang kembali
pengorbanan dan jasa guru agung kita,
dari kelahiran sampai Parinibbana.
Terima kasih guru agung Buddha nan tiada tara di alam semesta
atas segala dhamma yang telah diajarkan kepada kami semua.
kami bersyukur sekali
bisa berada dalam dhamma yang sang guru berikan pada saat ini.
Oh guru Buddha, Dhamma yang telah diajarkan
kepada kami semua, ibarat permata dan sebagai sumber kehidupan
yang selalu kami butuhkan dalam menjalani kehidupan ini.
oleh:Veilaria
Kamis, 16 Mei 2013
UCAPAN WAISAK 2557 TB/2013 PEMUDABUDDHISTGMBA
Kami pemudabuddhistgmba mengucapkan selama "TRI SUCI WAISAK 2557 TB/2013. Semoga kita maju terus dijalan dhamma. semoga pula makhluk yang ada ditiga puluh satu alam kehidupan ini turut bergembira dan selayaknya kita melakukan penghormatan kepada "BUDDHA, DHAMMA, DAN SANGHA." Melalui sikap berpikir yang baik, ucapan, dan tindakan yang baik serta kita melaukan "PRADAKSINA."

















