KHANDHA PARITTA
(PARITTA PERLINDUNGAN DARI ULAR)
Pada suatu ketika Sang Buddha bersemayam di Jetavana, arama milik hartawan Anathapindika, di kota Savatthi. Pada saat itu ada seorang bhikkhu yang digigit ular sampai menyebabkan kematian bhikkhu itu. Para bhikkhu menghadap Sang Buddha dan melaporkan kejadian itu, Sang Buddha menyatakan bahwa ini tidak akan terjadi jika bhikkhu tersebut memancarkan cinta kasihnya kepada empat suku ular. Dan para bhikkhu disarankan untuk melindungi diri dari ular dengan cara memancarkan cinta kasihnya melalui pembacaan
Khandha Paritta yang kemudian dibacakan oleh Sang Buddha:
Khandha Paritta yang kemudian dibacakan oleh Sang Buddha:
Virûpakkhehi me mettaæ Mettaæ erâpathehi me
Chabyâputtehi me mettaæ Mettaæ kaóhâgotamakehi ca.
Apâdakehi me mettaæ Mettaæ dipâdakehi me
Catuppadehi me mettaæ Mettaæ bahuppadehi me.
Mâ maæ apâdako hiæsi Mâ maæ hiæsi dipâdako
Mâ maæ catuppado hiæsi Mâ maæ hiæsi bahuppado.
Sabbe sattâ sabbe pâóâ Sabbe bhûtâ ca kevalâ
Appamâóo buddho
Appamâóo dhammo
Appamâóo saõgho.
Pamâóavantâni siriæsapâni
Ahi vicchikâ satapadî uóóânâbhî sarabû mûsikâ.
Katâ me rakkhâ katâ me parittâ
Paöikkamantu bhûtâni.
Sohaæ namo bhagavato
Namo sattannaæ sammâsambuddhânaæ.
Cinta kasihku pada suku ular Virûpakkha.
Cinta kasihku pada suku ular Erâpatha.
Cinta kasihku pada suku ular Chabyâputta.
Cinta kasihku pada suku ular Kaóhâgotamaka.
Cinta kasihku pada makhluk-makhluk tanpa kaki.
Cinta kasihku pada makhluk-makhluk berkaki dua.
Cinta kasihku pada makhluk-makhluk berkaki empat
Cinta kasihku pada makhluk-makhluk berkaki banyak.
Semoga makhluk-makhluk tanpa kaki tak menyakitiku.
Semoga makhluk-makhluk berkaki dua tak menyakitiku.
Semoga makhluk-makhluk berkaki empat tak menyakitiku.
Semoga makhluk-makhluk berkaki banyak tak menyakitiku.
Segala makhluk, segala kehidupan,
segala yang terlahir tanpa kecuali;
semoga semuanya mendapatkan kebaikan;
janganlah ada dosa apa pun pada mereka.
Tak terbatas daya Sang Buddha!
Tak terbatas daya Dhamma!
Tak terbatas daya Saõgha!
Segala makhluk melata, seperti:
ular, ketungging, lipan, laba-laba, tokek, dan
tikus adalah terbatas daya mereka.
Telah kubangun penjagaan. Telah kubangun perlindungan.
Silakan makhluk-makhluk menyingkir dengan damai!
Aku ini pemuja Sang Bhagavâ,
pemuja Tujuh Sammâsambuddha.
Referensi:
1. Riwayat sang Buddha dan sejarah Munculnya Paritta
2. Paritta Suci, Edisi, II Pembaruan
0 comments:
Posting Komentar