Minggu, 29 April 2012

Petikan Vinaya, Sutta, dan Abhidhamma





“Siapa saja, entah dia itu seorang bhikkhu, bhikkhuni, upasaka, upasika yang berpegang pada dhamma, hidup sesuai dengan dhamma, berkelakuan baik sesuai dengan baik, mereka itulah sesungguhnya menghargai, menjunjung, memuliakan, berbakti kepada tathagata dengan penghormatan yang paling tinggi”.
__Mahaparinibbana Sutta, Digha Nikaya II. 138__

“Penghormatan yang paling dalam kepada guru junjungan, dhamma, dan sangha, dengan disertai kesungguhan dan cinta kasih. Seorang siswa seperti ini tidak akan gagal: ia dekat dengan nibbana”
__Anguttara Nikaya__

“Ananda, hal yang sama dilakukan terhadap jenazah tathagata seperti perlakukan terhadap jenazah seorang raja dunia. Siapapun pada kemudian hari yang membawa bunga, dupa, atau kayu cendana atau melakukan puja dan pikirannya menjadi tenang di sana, maka orang itu akan memperoleh manfaat dan kebahagiaan untuk waktu yang lama”.
__Mahaparinibbana Sutta, Digha Nikaya II, 142__


Buddha menguraikan lima jenis penghidupan yang tidak disarankan, yaitu:
1.    Memperdagangkan senjata
2.    Memperdagangkan makhluk hidup
3.    Memperdagangkan daging
4.    Memperdagangkan yang dapat mengurangi kesadaran
5.    Memperdagangkan racun

__Anguttara Nikaya III, 207__

Beberapa cara yang tidak jujur untuk memperoleh kekayaan yang termasuk dalam penghidupan yang salah.
1.    Melakukan muslihat, menipu
2.    Menjilat, membual
3.    Memeras, memalak
4.    Mengelapkan, memalsukan
5.    Mengambil keuntungan berlebihan/riba

__Majjhima Nikaya III. 75__

“Dalam memiliki tiga hal, seseorang penguasa dalam waktu yang singkat meraih kesuksesan dan meningkatkan pendapatannya. Apakah ketiga hal itu? Dalam hal ini, ia memiliki penglihatan yang tajam (cerdik), memiliki kecakapan, dan dapat dipercaya”.

__Anguttara Nikaya I, 116__

Sahabat palsu (akalyanamitta)
Kawan,
Yang hanya mencari sesuatu yang diambil,
Yang ucapannya berlainan dengan perbuatan,
Yang pandai menjelit, yang membuat engkau senang,
Yang boros mencari kesenangan di jalan yang sesat,
Keempat itulah musuhmu, sahabat palsumu.

__Sigalovada sutta, Digha Nikaya III,186__

Sahabat sejati (kalyanamitta)
Kawan,
Yang suka menolongmu,
Yang dekat dikala senang dan susah,
Yang suka member nasehat baik,
Yang selalu memperhatikanmu,
Keempat itulah kaawammu, sahabat sejatimu.

__sigalovada sutta, Digha Nikaya III, 188__






0 comments: