"Para bhikkhu, petapa kelana dari kelompok lain mungkin
bertanya kepada kalian demikian: 'Sahabat, ada tiga sifat ini: nafsu,
kebencian dan kebodohan batin. Sahabat, apakah perbedaan di antara tiga sifat
ini, apakah ketidaksamaan dan kelainannya?
' Jika ditanya demikian, para
bhikkhu, bagaimanakah kalian akan menjawab petapa-petapa kelana dari sekte lain
itu?"
"Bagi
kami, Bhante, akar ajaran ada pada Yang Terberkati, dan Bhantelah pembimbing
serta sumbernya. Adalah baik jika Bhante sendiri mau menjelaskan arti dari
pernyataan ini. Setelah mendengarkan Bhante, para bhikkhu akan menyimpannya di
pikiran."
"Kalau
demikian, para bhikkhu, dengarkanlah dengan seksama. Aku akan berbicara."
"Baik,
Bhante," jawab para bhikkhu. Sang Buddha mengatakan demikian:
"Jika para
petapa kelana dari sekte lain menanyakan tentang perbedaan, ketidaksamaan, dan
kelainan di antara tiga sifat ini, demikian ini kalian harus menjawab:
'Nafsu
tidak amat tercela tetapi sulit dihilangkan.
Kebencian lebih tercela tetapi
lebih mudah dihilangkan.
Kebodohan batin sangat tercela dan sulit dihilangkan.'
"Jika
mereka bertanya: 'Sahabat, apakah penyebab dan alasan bagi munculnya nafsu yang
tadinya belum muncul, dan bagi meningkat serta menguatnya nafsu yang telah
muncul?' Kalian harus menjawab: 'Objek yang indah: bagi orang yang
memperhatikan objek yang indah secara tidak benar, maka nafsu yang tadinya
belum muncul akan muncul dan nafsu yang telah muncul akan meningkat dan menjadi
kuat.'54
"Jika mereka bertanya: 'Sahabat, apakah penyebab dan alasan bagi
munculnya kebencian yang tadinya belum muncul, dan bagi meningkat serta
menguatnya kebencian yang telah muncul?' Kalian harus menjawab: 'Objek yang
menjijikkan: bagi orang yang memperhatikan objek yang menjijikkan
secara tidak benar, maka kebencian yang tadinya belum muncul akan muncul dan
kebencian yang telah muncul akan meningkat dan menjadi kuat.'
"Jika
mereka bertanya: 'Sahabat, apakah penyebab dan alasan bagi munculnya kebodohan
batin yang tadinya belum muncul, dan bagi meningkat serta menguatnya kebodohan
batin yang telah muncul?' Kalian harus menjawab: 'Perhatian yang tidak benar:
bagi orang yang memperhatikan hal-hal secara tidak benar, maka kebodohan batin
yang tadinya belum muncul akan muncul dan kebodohan batin yang telah muncul
akan meningkat dan menjadi kuat.'
"Jika
mereka bertanya: 'Sahabat, apakah penyebab dan alasan bagi tidak munculnya
nafsu yang belum muncul, dan bagi lenyapnya nafsu yang telah muncul?' Kalian
harus menjawab: 'Objek yang menjijikkan: bagi orang yang memperhatikan
objek yang menjijikkan secara benar, maka nafsu yang belum muncul tidak akan
muncul dan nafsu yang telah muncul akan ditinggalkan.'
"Jika
mereka bertanya: 'Sahabat, apakah penyebab dan alasan bagi tidak munculnya
kebencian yang belum muncul, dan bagi lenyapnya kebencian yang telah muncul?'
Kalian harus menjawab: 'Pembebasan pikiran oleh cinta kasih: bagi orang
yang memperhatikan secara benar kebebasan pikiran oleh cinta kasih, maka
kebencian yang belum muncul tidak akan muncul dan kebencian yang telah muncul
akan ditinggalkan.'
"Jika
mereka bertanya: 'Sahabat, apakah penyebab dan alasan bagi tidak munculnya
kebodohan batin yang belum muncul, dan bagi lenyapnya kebodohan batin yang
telah muncul?' Kalian harus menjawab: 'Perhatian yang benar: bagi orang
yang memperhatikan hal-hal secara benar, maka kebodohan batin yang belum muncul
tidak akan muncul dan kebodohan batin yang telah muncul akan lenyap."'
(III, 68)
Referensi: Puggala Pannati 186, terbitan Wisma Sambodhi, Klaten.
By: pemudabuddhistgmba
0 comments:
Posting Komentar